OLIGARI Bertentangan dengan Cita-cita Bung Karno

DETIK ACEH

- Redaksi

Selasa, 11 Juni 2024 - 08:21 WIB

6043 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

YOGYA || Bertempat di Limasan Kopi_1733 Patangpuluhan, Yogyakarta digelar Peringatan 123 Tahun Bung Karno, kemarin.

Acara dihadiri perwakilan alumni GSNI, Eksponen GPM 78, KBM (Keluarga Besar Marhaenis), GMNI, GPM (Gerakan Pemuda Marhaenis) CLS, Relawan Garda Merah Putih For Ganjar, Koncone Ganjar, ARJB dan lainnya.

Melalui keterangannya, Senin (10/6), selaku narasumber, Prof Tadjoedin Noer Effendi mengungkapkan kesedihannya dengan kondisi Indonesia yang saat ini mengarah ke oligarki politik, diarahkan untuk kembali ke semangat Marhaenisme yang diusung dari faunding fathers bangsa Indonesia Soekarno (Bung Karno).

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Marhaenisme adalah bentuk nasionalisme yang berfokus pada pembelaan hak-hak dan kepentingan rakyat kecil (kaum marhaen), agar merdeka dan bebas dari sistem yang menindas.

“Dalam sistem pemerintahan Indonesia saat ini berjalan pemerintahan bersifat oligarki, di mana kekuasaan terpusat pada sekelompok kecil individu atau keluarga yang kaya sistem pemerintahan. Oligarki menimbulkan kerugian bagi rakyat,” tegas Prof Tadjoedin Noer Effendi.

Oigarki lanjutnya, membawa beberapa implikasi dalam kehidupan bernegara yaitu kekuasaan terpusat: kekuasaan, kontrol ekonomi berada di tangan segelintir orang atau keluarga.

“Kebijakan sering dibuat untuk kepentingan kelompok penguasa dengan keterbatasan partisipasi politik,” jelasnya.

Tampil juga dosen muda Diasma Swandaru dengan moderator Pedro Indarto, pembacaan puisi yang mengkritik kondisi bernegara saat ini.

Selanjutnya, Ketua Panitia yang juga perwakilan alumni GMNI, Bambang Praswanto, perwakilan alumni GSNI Ariadjie Sanjoto, perwakilan GPM eksponen 82 Heryos Soekamto/Budi, perwakilan Keluarga Besar Marhaenis Yogyakarta Sulistyo mengeluarkan pernyataan sikap meleburkan diri dalam setiap pergerakan yang memperjuangkan tegak berdirinya nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan di Indonesia.

“Mendorong dan terlibat secara aktif, tumbuh dan kuatnya gerakan perlawanan terhadap aksi pembodohan dan pemiskinan, baik itu yang dilakukan secara individu, kelompok, maupun yang bersifat sistemik. Menentang dan melakukan perlawanan aktif pada praktik kekuasaan yang hanya diperuntukkan kepada kepentingan kelompok/golongan (Oligarki),” tandasnya. (Red).

Berita Terkait

The Joy of Solo Travel: Tips and Inspiration for Adventuring Alone

Berita Terkait

Sabtu, 14 September 2024 - 04:00 WIB

Pentingnya Cyber Security dalam Era Digital

Sabtu, 14 September 2024 - 02:19 WIB

VRITIMES Mengumumkan Kemitraan Media dengan Sababogor.com, Ravanews.online, Kompassidik.online, dan Hotnews.web.id

Sabtu, 14 September 2024 - 02:00 WIB

KUPP Kelas III Ogoamas Gandeng Port Academy Selenggarakan Diklat Tenaga Kerja Bongkar Muat Bersertifikasi BNSP

Sabtu, 14 September 2024 - 01:00 WIB

Pembalut Panjang, Solusi Anti Bocor

Jumat, 13 September 2024 - 10:18 WIB

Pembalut Kain Cuci Ulang Aman untuk Kesehatan?

Jumat, 13 September 2024 - 10:15 WIB

Ikuti Beta Test Luna Heroes Sekarang! Pertempuran Tanpa Batas Dimulai!

Jumat, 13 September 2024 - 07:33 WIB

Belajar dari Madura Mart: Rahasia Grosir Lokal Kalahkan Minimarket Raksasa

Jumat, 13 September 2024 - 06:03 WIB

Bittime Jamin Keamanan Data dan Aset Pengguna, Terapkan Tri-Shield

Berita Terbaru

HUKUM & KRIMINAL

IMMAN PSP : Secara Moral EEL Tidak Layak Pimpin DPRD MADINA

Sabtu, 14 Sep 2024 - 08:02 WIB

NAGAN RAYA

HUT Pelopor Ke -65 Satuan Brimob Aceh Batalyon C Gelar Syukuran.

Sabtu, 14 Sep 2024 - 05:19 WIB

Bisnis

Pentingnya Cyber Security dalam Era Digital

Sabtu, 14 Sep 2024 - 04:00 WIB