Kutacane , Detik Aceh.com | Oknum Kepada Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Badar kabupaten Aceh Tenggara yang berlokasi di Jalan Kutacane-Belang Kejeren dikabarkan jarang masuk kantor. Kini keberadaan sekolah tersebut dirundung berbagai macam persoalan. Berdasarkan informasi yang dihimpun waspada Indonesian.com Kamis (2/11/23) bahwa oknum kepala sekolah jarang sekali masuk kantor untuk menjalankan tugas dan fungsi selaku Kepsek. Alhasil kondisi sekolah pun kini amburadul.
“Seharusnya beliau selaku kepala sekolah harus setiap saat menjalankan tugas untuk mengontrol kehadiran para guru, kemudian melakukan rapat bulanan, mengevaluasi kinerja guru Tugas,
Merencanakan program sekolah;
Mengelola Standar Pendidikan Nasional, Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi; Melaksanakan kepemimpinan sekolah; dan.
Mengelola Sistem Informasi Manajemen Sekolah. Akan tetapi selama ini Kepsek SMA Negeri 1 Badar jarang sekali masuk kantor sebagaimana mestinya.
Selanjutnya berdasarkan penelusuran waspada indonesian.com pada Kamis (2/11/23) kelokasi SMA Negeri 1 Badar, salah seorang oknum guru yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa oknum Kepsek kami jarang sekali datang atau ngantor. Jikapun beliau datang paling hanya sekitar beberapa menit saja. Kemudian beliau langsung pulang.
Padahal saat ini sekolah kami dirundung berbagai macam persoalan diantaranya, honor wali kelas sudah sejak lama tidak dibayarkan. Kemudian rapat bulanan dengan komite sekolah dan dewan guru tidak pernah lagi. Bahkan menurut informasi yang kami terima, beliau juga sudah pernah di tegur oleh pihak Kantor dinas Pendidikan Cabang Aceh Tenggara, karena beliau selaku kepala sekolah jarang masuk apa lagi mengontrol sekolah. Sedangkan terkait pembayaran honor wali kelas, sampai saat ini tidak ada titik terang nya. Padahal seluruh siswa-siswi, setiap bulan tetap bayar uang komite sekolah kepada bendara yang mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan. Akan tetapi uang yang dipungut tersebut, entah rimba nya.
Seharusnya pembayaran honor untuk guru wali kelas, bisa dibayarkan setiap bulan yang sisihkan dari dana komite Itu. Karena kami sebagai guru wali kelas sudah menjalankan tugas dan fungsi kami sesuai prosedur dan aturan program siswa. Untuk itu kami sangat berharap kepada pihak dinas Pendidikan Cabang Aceh Tenggara, supaya bisa memberikan sansi tegas terhadap Kepsek tersebut. Harap mereka sebagai tenaga guru.
Kemudian terkait buruknya kualitas dan situasi SMA Negeri 1 Badar, yang dirundung berbagai persoalan, waspada indonesian.com mencoba untuk mengkonfirmasi Kepsek ibu Nelly Ernita SPd, melalui seluler nya, namun sayangnya sampai berita ini ditulis belum mendapat klarifikasi. Karena saat dibubungi tidak handphone beliau tidak aktif. Kemudian pesan yang disampaikan lewat WhatsApp juga tidak ada jawaban. [Hidayat]